Pagi ini bertemu dgn orang2 yang secara fisik mereka ini tidak sempurna.
Pertama aku bertemu dgn seorang gadis buta. Pernah sekali aku
bersamanya pas naik bis umum. Dia membawa tas kresek berisi keyboard
komputer. Digenggaman tangan kirinya memegang senjata ampuh utk mereka
yaitu tongkat yang dilipat-lipat. Kondektur bis pun dgn segera bertanya
'turun mana mbak? Ak mau ngajak mbaknya ini ngobrol, tp atiku kok ra
tekan. Tdk seperti biasanya <suka ngobrol="" ra="" cetha="" dgn=""
bakul="" tukang="" becak="" dkk="">. Yaa sepanjang jalan aku hanya
diam saja.. Membayangkan hidup mereka. Serba gelap.ehh ato mungkin
mereka selalu 'terang' juga lho.. Yang ada aku cuman 'maturnuwun Gusti'
cukup.
Berhenti utk sejenak transit, aku kembali bertemu dgn bapak sepuh yg
juga buta.. Haduh...atiku rasane, tak terkatakan. Tongkat ajaibnya tdk
beliau genggam tp ada disaku celana panjangnya..
Mereka yg kekurangan,nyatanya masih bisa berjuang. Masih bisa menajamkan mata hati mereka. Masih bisa mensyukuri anugrah hidup..
Tp kadang kita yang 'normal' masih saja merasa serba kurang...
Pengajaran Sang Hidup pagi ini memang joss. . Yukk mari bersyukur atas apa pun yg kita miliki dan kita perjuangkan. .
Pagi hari kala matahari masih setia bersinar
Salam
yulicempluk ^_^ </suka>
No comments:
Post a Comment