Thursday, October 6, 2011

Kursi patah jadi dua

Kursi patah..beruntung nggak ngijoli .  kejadian ini terjadi ketika pelaksanaan pesta emas pius X. kala itu mudika emang bekerja sangat ekstra pas perayaan ekaristi. Menjadi petugas parkir mulai dari pagi sampai siang. Nah karena nggak kebagian makan maka kami diberi dana untuk makan bersama. Saat itu emang kami nguja sak jebole wetenge cah-cah mudika.. sesuai dengan instruksi sang pastur. Akhirnya kami makan dengan selera kami masing-masing… ra kalap sing mangan.. jus.. sop buntut… garang asem n aneka macam masakan itu dicoba.. disertai dengan tawa n kegembiraan kami. Rasanya makan itu menjadi tambah enak. N tiba saatnya untuk menyelesaikan segala urusan bayar membayar. Semuanya sudah beres n kami kembali duduk di kursi untuk melanjutkan gojegan kami n tiba…tiba… gubrak……kursi yang diduduki bul2 (yang berbaju biru itu)patah…patah jadi dua (kaya lagu aja)….si bul2 yang memiliki body alternatifpun akhirnya terjungkal n ngeblak.. spontan kami tertawa terbahak-bahak.. sebeernya kasihan juga.. bayangpun…sak mono gedhene lho…isa ngglundung..padahal sebelumnya kursi yang diduduki juga baik-baik aja tuh….kalo ditaksir biaya satu kursi itu bisa mencapai Rp 100.000.. beruntung makannya itu habis Rp500.000an.. n beruntung lagi yang punya warung itu adalah orang katolik.. jadi pasti dia baek hati Karena mengamalkan hukum cinta kasih hehheee…..Bul-bul sang pematah kursi makan yang hebat……………. Ternyata dalam hidup kita harus berhati-hati.. sesuatu yang kadang membuat kita enak akan berubah membuat kita jatuh karenanya. Eling lan waspada.

2 comments:

Bernadixta Winda Dwi Cahyani said...

woalah yah,, mau join kok ya ndak ada tempate.. hehe

yulicempluk said...

dikasih link apa biar bisa difollow dan memfollow win??? aku kagak dong nih hahaaa