Thursday, September 22, 2011

Tulisanku untuk DP

Tak dapat dipungkiri bahwa dunia semakin berubah. Jaman tak lagi seperti 10 tahun yang lalu. Dulu belum secanggih saat ini. Globalisasi telah membawa pada sebentuk perubahan.

Sama seperti kehidupan menggereja. Seiring dengan perkembangan jaman maka gereja dituntut banyak untuk semakin berkembang dan menyesuaikan jaman. Kalo tidak gereja ya.. akan tergerus dan terlindas oleh jaman. Atau lebih ekstrim lagi gereja akan ditinggal umatnya karena umat merasa bahwa gereja sebagai paguyuban telah kuno dan tak mampu lagi berjalan sesuai dengan jaman yang berjalan semakin cepat

perubahan itu harus ada

Amerika saat ini telah berubah. Tidak ada lagi tradisi bahwa kaum kulit putihlah yang akan memimpin negeri itu. Brack Obama telah membuktikan bahwa kaum kulit hitam pun mampu untuk memimpin negeri adi daya itu. Barack telah fenomena dan menjadi harapan bagi banyak orang untuk perubahan. Barack telah membuktikan bahwa yang muda mampu untuk memimpin.

Sama seperti halnya dengan gereja. Perubahan itu dimulai dengan melibatkan yang muda (bukan hanya Mudika) namun mereka yang usianya masih relatif muda dan produktif. Gereja menempatkan orang muda di jantungnya sebagai generasi yang akan mampu membuat perubahan. Keterlibatan yang muda tidak hanya sebatas pada hal-hal tehnis namun lebih pada tataran gerak, konsep dan pengembangan gereja dan dalam reksa pastoral. Melibatkan orang muda tidak hanya dalam kerangka sebagai ‘bala dhupak’ namun secara nyata melibatkan mereka dalam setiap gerak gereja

Ruang kepercayaan rasanya perlu dibuka secara lebar. Yang sering terjadi kadang mereka yang sudah lama berkutat di kepengurusan dewan paroki tidak menaruh kepercayaan pada generasi yang lebihmuda.’cah enom ki isane apa’ kadang muncul. Pengkerdilan sebagai generasi nampaknya masih sering terjadi. Kalo begini, gereja akan sulit untuk maju. Bayangkan saja, kalo yang ada di dewan Paroki itu mereka yang berusia 60 tahun. Untuk bekerja secar cepat pun akan terasa susah. Apalagi untuk mengikuti pola pikir anak jaman sekarang. Berinovasi dan berkreasi diperlukan generasi yang fresh. Bukan bermaksud untuk mengesampingkan mereka yang ’tua’. Kaum tua cukup untuk memberi nasehat dan dorongan supaya anak-anaknya dapat berjalan dengan baik. Lewat teladan selama hidup menggereja, kiranya akan dapat membawa sebuah sinergi yang semakin baik.

Kerelaan untuk merelakan gereja di kembangkan oleh mereka yang muda rasanya sangat diperlukan. Biarkan anak-anak muda yang mengelola gereja sebagai paguyuban. Membiarkan banyak kelompok kategorial untuk berkembang sebagai generasi penerus. Dukungan tidak haya sebatas pada ’ ok, silakan dilaksankan, toh kalian sudah bisa jalan sendiri’namun senatiasa didukung dengan memberikan kemudahan-kemudahan.

Apa yang bisa dilakukan???

Perubahan yang dilakukan yaitu dengan melibatkan yang muda. Yang muda berarti bukan mudika saja. Namun mereka yang masih berusia produktif yang mampu untuk berinovasi sehingga gerejamampu untuk berkembang dan tak akan tergilas oleh jaman. Selain itu gereja juga menempatkan kaderisasi generasi. Kaderisasi dimulai dari anak-anak. Anak dan remaja dilibatkan dalam gerak pastoral, tidak hanya sebagai obyek namun sebagai subyek. Memberi ruang untuk berkarya dan semakin mengeksplorasi diri supaya mampu untuk menjadi generasi yang tangguh.

Yang telah purna karya hendaknya tidak begitu saja lepas. Teladan dan pengalaman diperlukan bagi generasi baru dan berharap pengalaman itu semakin memperkaya. Sinergi antara yang muda dan yang tua menjadi harapan bersama

Saatnya yang muda yang mimpin. Kalo di negeri ini, ketika yang muda bergerak ternyata telah menghasilkan karya yang cukup besar. Sekarng ini saatnya yang muda yang bergerak di gereja ini untuk menghasilkan karya yang besar. Kalo barack obama menjadi sandaran bagi banyak orang yang berharap, maka kita pun hendaknya juga mampu untuk menjadi harapan gereja di masa yang datang. Bagai biji pohon yang bertumbuh menjadipohon yang rindang tempat semua orang mencari teduh. semoga kitapun mampu untuk mengembangkan diri dan menjadi berguna n menjadi harapan dari gereja. Semoga kita bisa menjadi tempat berteduh untuk bernaung. Semoga tumbuh dengan keyakinan danharapan akan kebaikan. (yuli. Don Bosco.... umat

No comments: